Slide # 1

Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts Read More

Slide # 2

Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts Read More

Slide # 3

Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts Read More

Slide # 4

Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts Read More

Slide # 5

Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts Read More

Kamis, 25 September 2014

Pasopati I am in Love and Broken Heart



Kali ini akan ku ceritakan kisah romansa di bawah “Pasopati”. Oke sahabat setiaku yang paling unyu unyu. Tau Pasopati kan??? Pastinya tau dong, apalagi kalau ente ente tinggal di kota Bandung. Sip.. kalian emang kece kece dah. Pasopati itu nama jembatan laying yang jadi salah satu ikon si gadis Kembang, eh Kota Kembang maksudnya. Yang ngakunya orang Bandung or tinggal di Bandung or Ngekos di Bandung or kerja di Bandung or ngontrak di Bandung or…. Kok kebanyakan or or nya yah??? Yang jelas pasopati itu mah kece abis dah, di tengah malam si pasopati bersinar bagai lilin dalam kegelapan, mewarnai kota Bandung dengan lampu lampunya nan elok rupawan.  Pasopati seakan jadi magnet bagi para pengguna jalan hingga terkadang macetpun tak dapat terelakkan. Dibalik kokoh dan besarnya si pasopati, ada cerita nan mengharukan yang terpatri di bawah naungan si Pasopati. Apa itu ??? pengen tahu kan???oke akan aku ceritakan kawan. Kisah yang mengharu biru ini, siap siap tisu yah??? Jangan sampai kamarmu penuh dengan derai air mata ketika membaca kisah ini. Oke? Siap belum ??? udah dong???
Yaps, kisah ini bermula ketika seorang pemuda yang baru putus cinta. Wah kayak tali aja yah bisa putus. Hehehe. Si pemuda yang sedang gundah plus gulana plus dilema ini memutuskan untuk pergi ke sebuah taman yang cukup terkenal di kota Bandung. Ya, dia pergi ke taman “JOMBLO”. Oke sekali lagi ya, taman “JOMBLO”. Dia memilih pergi ke taman itu karena taman itu dirasanya sangat cocok dengan status nya sekarang sebagai seorang JOMBLO. Sebut saja dia Ali. Sekitar sore hari pukul 15.00 WIB, Ali pergi ke taman JOMBLO ditemani ransel,ponsel,kamera, dompet, dan tentunya kacamata minus kesayangannya yang berframe coklat ala Afgan Syahreza. Wihhhhh si Ali kece pisan lah. Lanjut ya, tanpa basa basi Ali melangkah dengan pasti menuju taman jomblo meskipun kepastian langkahnya tak sepasti isi hatinya. Dalam galaunya dia berharap untuk bisa melupakan “dia” yang tlah jadi mantan kekasihnya semenjak beberapa jam yang lalu. Dan kini dia tlah sampai di taman JOMBLO. Yeayyyyyy Alhamdulillah,,,, Ali sampai di taman jomblo dengan selamat. Naon???? Alay banget yah? Sesampainya di taman Ali mengambil posisi paling wueeeenakkk pisaaan. Dia duduk di tepi taman Jomblo. Suasana taman sore itu tampaknya cukup membuat Ali lupa dengan kegalauan yang sedang berkecamuk dalam hatinya. Beberapa pemuda sedang asyik main skateboard di sisi barat tempat Ali duduk, ada segerombolan anak berseragam putih abu-abu sedang foto selfie di depan tulisan “Taman Pasopati”, anak-anak kecil yang hilir mudik berlari larian didepan Ali berebut mainan dan tak jauh dari tempatnya duduk terlihat sepasang kakek dan nenek yang sedang menyeberang dari arah Taman Sari menuju ke Taman Pasopati. Semua tampak harmoni, tua muda berbaur dalam satu tempat , yang tua nyaman bergaul dengan yang muda dan yang muda tak malu bergaul dengan yang tua. Tak mau ketingganalan setiap momen momen bersejarah itu, Ali pun segera mengambil benda hitam dari dalam ranselnya. Tangganya masuk kedalam dan mengeluarkan benda hitam yang menjadi andalannya dalam mengabadikan setiap peristiwa peristiwa yang sarat akan makna dan sejarah dalam hidupnya. Yups, dia mengambil kamera dan dengan liahai jari jemarinya segera membidik objek objek bermutu yang kini jadi perhatiannya. Tampaknya Ali benar benar menghayati setiap bidikan kamera yang mengarah kesetiap objeknya. Hingga tanpa sengaja bidikan kamera Ali mengarah ke sosok gadis cantik berambut panjang yang sedang duduk di seberang tempat ia duduk. Si gadis kelihatannya sedang bermain main dengan ponsel yang ada ditanggannya. Sesekali gadis itu tersenyum tatkala matanya tertuju di layar ponsel. Entahlah apa yang sedang ia lihat di layar ponsel itu, yang jelas senyumnya sangat menawan, membuat Ali kagum melihatnya hingga ia tanpa sadar terus membidik senyum indah gadis itu dengan kameranya. Sepertinya Ali akan segera move on yah,,, atau ini hanya pelampiasan saja ??? lanjutin aja dah dari pada banyak timbul spekulasi spekulasi gak jelas. Oke??? Karena asyiknya memfoto foto ria, Ali tidak sadar jika baterai kameranya low. Dan akhirnya jreng jreng jreng…………….. kamera Ali mati. Huahuahaua… ada sedikit rasa kesal yang terlukis dalam wajah Ali. Yaiyalah menyesal, kan dia gak bisa memfoto gadis itu lagi kelesss… hehehe dengan sangat amat terpaksa Ali memasukkan kameranya ke dalam ransel. Ia pun memutuskan untuk menghampiri gadis yang sedari tadi jadi objek fotonya. Dengan sedikit rasa malu bercampur penasaran Ali melangkah mendekati gadis itu. Wah ali mah buaya yah, liat gadis cakep aja langsung dideketin. Ali ali , belum kapok yah ? kan baru patah hati…. Huhuhuhu dengan sedikit basa basi Ali memulai perbincangan dengan si gadis.
“sendirian yah” Tanya Ali penasaran
Gadis yang kini tepat dihadapan nya tak menggubris pertanyaan Ali. Dan sekali lagi Ali mengulang pertanyaannya.
“Sendirian ya ?” kali ini dengan suara sedikit keras
“kamu Tanya sama saya?”balas gadis itu tak berdosa
“iya”
“maaf yah, saya pikir tanya sama orang disamping saya”
“oh iya, gak apa apa kok, oh iya pertanyaannya belum dijawab”
“pertanyaan yang mana? “
“ya, yang barusan , kamu disini sendirian aja?”
“oh itu, tadi sih sama temen tapi dia keburu balik ada acara keluarga katanya”
“ohhh….. boleh kenalan gak ?”
“boleh, aku Yasmine, kamu?”
“aku Ali, kamu kuliah?”Tanya Ali
“gak, kan aku lagi ngobrol sama kamu disini”
“hehehehe”tawa mereka membuat seisi taman jomblo mendadak sakit telinga.
“bisa juga bercanda yah”
“aku kan jawab sesuai pertanyaan kamu”
“yaudah aku ulangi, kamu anak kuliahan?”
“ya gini baru bener, iya “
“kuliah dimana?”
“di kampus yang deket kebon binatang Bandung”
“wah sama berarti, tingkat berapa memangnya?”
“ini lagi TA, kamu sendiri?”
“aku juga lagi TA, jurusan apa ?” Tanya Ali menyelidik
“Teknik Lingkungan”
“ooo, kalog aku Geofisika”
“emmmmm”emang siapa yang Tanya, batin Yasmin

Mereka pun terlibat perbincangan yang cukup panjang. Ya, awal yang baguslah. Benar benar playboy cap tikus curut si Ali itu.mati satu tumbuh seribu, agaknya jargon yang paling cocok untuk Ali. Semenjak perkenalan itu, hubungan keduanya semakin dekat saja. Pasalnya keduanya sempat bertukar nomor WA ketika hendak berpisah sore itu. Dasar si Ali. Huhuhuhu pulang dari taman jomblo, raut muka Ali tampak sumringah. Bagi Ali, taman jomblo tak sejomblo isinya. Ditaman Jomblo itulah bunga bunga cinta yang baru saja layu di hati Ali kini mulai segar kembali. Entahlah apa yang membuat si bunga bunga cinta itu menjadi hidup lagi. Pupuk cinta yang murni atau pupuk cinta yang palsu. Entahlah entahlah entahlah. Hanya Ali dan Allah lah yang tahu.
Dua minggu sudah Ali mengenal sosok Yasmin. Gadis yang baru baru ini mengisi hari harinya. Dan hari ini akan menjadi hari yang sangat mendebarkan bagi Ali. Dia akan menyatakan perasaan cintanya kepada Yasmine. What???? Cepet banget, wah cinta ala jalan tol yah??? Dalam pikiran Ali, Yasmine adalah gadis yang dia impi-impikan. Dia merasa telah jatuh cinta pada pandangan pertama kepada Yasmine. Weleh weleh Ali Ali ….. naon lah??? Keduanya janjian untuk bertemu di taman film yang baru saja diresmikan oleh wali kota Bandung. Sekitar pukul 16.00 WIB keduanya berjumpa di taman unik itu. Setelah beberapa menit basa basi akhirnya Ali mulai berbicara serius.ia mengungkapkan isi hatinya pada Yasmine.
“gimana Yas? Kamu mau gak jadi pacar aku”Tanya Ali penuh harap
Keduanya terdiam selama beberapa detik
“emmm, iya Al, aku mau”balas Yasmine pelan
“apa Yas? Beneran kamu mau?”Tanya Ali meyakinkan
“iya Al, aku mau jadi pacar kamu “ jawab Yasmine menegaskan
“YEAYYYYYYY”ucap Ali keras dan bersemangat
Semenjak hari itu, keduanya menjadi sepasang kekasih. Oke memang Ali ahli dalam cinta kilat ngalahin titipan kilat alias TIKI aja yah.huahuahaua…. 1 minggu pertama terasa manis. Tak ada cela pokonya. Menginjak minggu kedua manisnya menurun menjadi 80%, sisanya 10% pahit dan 10% asam. Diminggu ketiga manisnya menjadi 70% dan diakhir minggu keempat manisnya turun drastis tinggal 20%. Wah apaan sih ini? Kadar cinta kayak kadar gula aja yah. Ini ni cinta yang gak halal baru sebulan aja manisnya uda hamper habis. Huahuhahua cinta kilat ala Ali kini mulai menemui titik buntu. Dia mulai suntuk dan muak dengan kisahnya bersama Yasmine. Kisah yang jauh dari harapannya sebelum menjadi pasangan kekasih dengan Yasmine. Cinta yang dahulu ia agung agungkan melebihi cintanya pada Tuhan. Sosok Yasmine yang dahulu ia Anggap sempurna ternyata tak sesuai apa yang ada dibenakknya. Dan hari memilukan ini tiba. Hari memilukan menurut Yasmine dan Ali. Pagi itu Ali sedang bermain futsal di lapangan futsal yang berada di dekat Taman Film bersama kawan kawan akrabnya. Tiba tiba Yasmin datang tanpa diundang. Ia memanggila Ali yang saat itu tengah asyik mendribel bola. Mendengar suara Yasmine, Ali menoleh dan menghentikan gerak kakinya. Dia pun bergegas menghampiri Yasmine yang berada di samping lapangan. Mereka terlibat pembicaraan yang cukup serius. Raut wajah keduanya tak bahagia seakan ada hal buruk yang kini tengah terjadi pada keduanya. 30 menit berlalu, Yasmine bangkit dari duduknya dan pergi meninggalkan Ali yang duduk mematung tanpa ekspresi. Ada hal yang mengagetkan batin Ali kini. Ya, ternyata Yasmine memutuskan ikatan cinta dengan Ali. Sungguh diluar dugaan Ali. Memang Ali sempat jenuh dengan kisahnya bersama Yasmine namun ia tak menyangka akan secepat ini berakhir. Yah, 1 bulan lebih tepatnya.  Ali, sosok lelaki yang cepat memutuskan untuk mencintai wanita kini hatinya tersakiti kembali. Ya, untuk kedua kalinya di bangku kuliah ia harus menelan pil sakit hati. Cinta express ala Ali kini berbuah lara express. Sepulang dari tempat futsal itu, raut wajah Ali menjadi suram sekali. Entahlah, apa yang dipikirkannya sekarang. Kasihan kasihan kasihan T T. Dua minggu sudah Ali terdiam dalam sedihnya yang dalam. Sepertinya sakit hatinya kali ini lebih parah dari yang lalu. Pagi itu Ali berniat jalan jalan untuk menghibur diri. Sampai lah Ali disebuah taman yang berada di tepi atas sungai Cikapundung. Sebuah taman mungil yang ada di penghujung jalan dekat Taman Film dan lapangan futsal. Taman ini berada disamping basecamp “Komunitas Pecinta Cikapundung”. Ali duduk di tempat duduk yang ada di tengah taman itu. Biasanya, hari minggu seperti saat ini taman itu selalu ramai dengan aktivitas warga . maklumlah, taman itu gak hanya berfungsi sebagai taman saja, tapi juga digunakan untuk acara pernikahan, ulang tahun, peringatan 17 Agustus dan acara acara masyarakat yang lain. Namun, saat ini aktivitas warga di taman itu tampak nihil. Taman itu seakan menjadi milik Ali seutuhnya. Hampir 1 jam Ali merenung di taman itu. Entah apa yang dia pikirkan. Tiba-tiba ia menuju pinggiran taman dan hendak meloncat ke sungai Cikapundung. Wah Ali???? Kamu mau bunuh diri???? Tidak tidak tidak. Sadar Ali, bunuh diri itu perbuatan dosa dan tak disukai Allah. Orang yang sakit aja pengen sehat eh kamu yang sehat pengen bunuh diri. Kalau jatuh dari ke sungai Cikapundung kayaknya peluang sakitnya lebih tinggi dari peluang matinya. Malah mungkin sakit dulu baru mati, peluang untuk mati langsung sedikit. Ya tergantung kuasa Allah. Eh naooonnnnn???? Kok jadi gak jelas… oke…. Beruntung rencana bunuh diri Ali yang sedang frustasi ditinggal wanita tak berbudi berhasil di cegah. Alhamdulillah… Ali pun di ajak oleh Pak Soleh ke musholla yang ada di deket Taman untuk menenagkan diri. Ali mengambil air wudlu diikuti Pak Soleh. Keduanya kemudian berbincang bincang di dalam musholla itu. Tampak kelegaan tersirat diwajah Ali setelah mendengar petuah petuah Pak Soleh.  Semenjak peristiwa itu, Ali berubah 180 derajat. Bukan 360 derajat loh… hehehe ia menjadi pribadi yang lebih taat dalam menjalankan syariat Islam. Hubungannya dengan Pak Soleh bertambah akrab bahkan Pak Soleh kini menjadi Ayah angkat Ali. Subhanallah….
Wihh….. gimana???? Cerita ini ada filosofinya lo..
Di taman Jomblo, ketemu cinta
Di taman Film, katakan cinta
Di lapangan futsal, diputusin cinta
Di taman cikapundung, dibunuh cinta
Di musholla taman, bertemu hidayahNya
 Wihhhhh kisah Ali di serangkaian tempat yang ada dibawah jembatan Pasopati ini hanyalah fiktif belaka. Jika ada kesamaan tokoh maupun cerita, itu diluar kuasa penulis. Oke???? Cerita ini terinspirasi dari pembangunan taman taman tematik di kota Bandung, terkhusus Taman Jomblo dan Taman Film yang berjarak cukup dekat dengan kosan penulis. Apabila  ada kesalahan dalam penulisan , penulis mohon maaf. Kesalahan datangnya dari penulis dan kesempurnaan hanya milik Allah.
Sekian sahabat ku.

0 komentar :

Posting Komentar