“kring…….”suara alarm menggema ke seluruh rumah. Setiap pukul
5 pagi kegaduhan mulai terasa ditempat kosku. Maklumlah, mesti kelihatannya
rumah yang aku tinggali selama 1 tahun belakangan ini sempit, tapi sebenarnya
terasa luas apabila sudah masuk ke dalamnya. Rasa kekeluargaan yang sangat
tinggi membuat tempat kost yang satu ini berbeda dengan tempat kos lain yang
pernah aku sambangi. Hari-hariku banyak kuhabiskan di kostan. Julukan
“kupu-kupu” agaknya cocok denganku. Do you know the meaning of “kupu-kupu” ???
“kupu-kupu” mean “kuliah pulang-kuliah pulang”. Julukan semacam ini sudah
begitu tenar dikalangan masa kampus, terlebih di kampusku yang memang dasar
mahasiswa dan mahasiswinya suka banget sama yang namanya singkat menyingkat kalimat. Banyak sekali singkatan yang beredar
liar dikalangan masa kampus diantaranya
MEKTAN,DPR,ALBAR,ALTIM,INTEL,GABUT,MAGER,GERCEP dll. Kalau dibuat kamus bisa
jadi tebelnya sampai 100 halaman. Wah alay banget yah >^<.. kembali ke topik
awal, about my kosan, terkhusus about NORA
and Her childrens. Oke, akan aku perkenalkan dulu siapa itu Nora. Nora,
begitulah sebutan kucing betina liar yang mendadak jadi kucing anggun.
Metamorfosa Nora menjadi kucing rumahan bermula semenjak ditemukannya Nora
dikolong mobil Pak Agus, salah satu anak Ibu Kos. Usut punya usut, ternyata
setelah melalui serentetan penelusuran yang sangat amat panjang hingga
melibatkan detektif ternama seKBT 14 -- KBT 14 , Kebon Bibit Tengah No 14
alamat kosanku >< -- ditemukan hasil yang mengejutkan bahwa si Nora adalah
kucing asal Cimahi yang tanpa pikir panjang
masuk kedalam kolong tempat mesin di mobil Pak Agus. Ketika itu, Si Nora
masih kecil banget, kayaknya sih masih ANVEKU, alias anak-anak versi kucing.
Nama “Nora” sendiri adalah pemberian salah satu penghuni kosan sebut saja Mbak
Sri. Dialah yang pertama kali menemukan sosok Nora dibawah kolong mobil setelah
mendengar suara kucing yang meronta-ronta minta pertolongan. Berhubung kamar
Mbak Sri yang paling dekat dengan halaman depan tempat biasanya orang-orang
suka parkir mobil, alhasil dialah yang menjadi
tokoh pertama yang bertemu dengan si Nora. Alasan diberikannya nama Nora
bisa dibilang GJ -- Gak Jelas-- , kenapa begitu??? Well, ketika menemukan si
Nora, kondisi Mbak Sri saat itu sedang berdendang ria menyanyikan sebuah lagu
barat yang salah satu liriknya terdapat kata “Nora”. Tanpa pikir panjang,
ketika mendengar suara kucing yang sedang mengeong keluarlah kata Nora dari
mulut Mbak Sri. Begitu Mbak Sri menyebut kata “Nora” sambil mencari cari asal
muasal si kucing, eh suara eongan si
kucing semakin membahana hingga akhirnya keduanya pun di pertemukan di bawah
kolong mobil, terharu banget yah. Oke oke lanjut. Semenjak kedatangan Nora di
kosan, suasana kosan semakin cetar membahana bagai samudera ditengah benua.
Hehehe naon???. .. Nora kini menjadi anak kos baru yang tinggal di KBT 14. Hari
demi hari Nora lalui dengan indah. Perhatian seluruh penghuni rumah kini
tertuju pada kucing loreng hitam asal Cimahi ini. Maknan si Nora aja paling
eksklusif banget disbanding kami-kami ini, “daging khusus untuk makanan kucing”
trus tiap pagi dia juga minum susu. Wah uda kayak anak manusia beneran. Semual
si Nora masih terlihat kurang semangat, jalannya aja males banget, kayaknya dia
masih shock dengan lingkungan barunya yang dipenuhi oleh cewek-cewek terkece se
KBT 14. Hehehe. Semenjak memutuskan untuk memeliharan Nora, mimi sebutan untuk
salah satu anak perempuan ibu kos yang hobinya bikin kue sus , menjadi ekstra
kerja rodi. Pasalnya yang mimi urusi sekarang gak hanya Abah – suami mimi--,
Jack alias Jaki – anak laki laki mimi yang masih smp --, kue sus, urusan dapur,
tapi juga si Nora. Seluruh kegiatan Nora termasuk makan,pup, dll menjadi
perhatian khusus bagi mimi. Eits, para penghuni kosan yang lain juga turut
berpartisipasi dan berkontribusi dalam merawat dan mendidik Nora loh, termasuk
aku ini. Heheheh . Saat ini ketika kutulis kisah yang mengharu biru bagai
samudra biru dibawah langit yang biru, Nora telah tumbuh menjadi kucing wanita
yang tangguh. Beberapa waktu yang lalu Nora sempat sakit parah. Virus nan kejam
menyerang matanya. Nora pun tak bisa jalan, tubuhnya lunglai, semangatnya padam
, makan tak enak, tidur juga tak nyenyak. Kasihan kasihan kasihan T T. Kami
seluruh penghuni kosan pun turut sedih melihat kenyataan pahit yang harus
dialami Nora. Di saat ia sakit parah, dia pun harus menanggung sakitnya
kehilangan 3 ekor anak anaknya yang masih belia. Meskipun 3 ekor anaknya adalah
hasil hubungan gelap dengan kucing tetangga depan kosan, tapi rasa sayang kami
tak membuat hal itu menjadi masalah besar. Tiga ekor anak Nora meninggal karena
penyakit yang sama dengan yang dialami Nora. Mereka tak sekuat Nora dalam
melawan virus tersebut. Mungkin karena tingkat kekebalan mereka yang masih
rendah membuat virus itu berhasil memaksa ruh mereka keluar dari jasadnya yang
masih mungil. Sungguh, semua yang bernyawa termasuk kucing pun akan kembali
kepadaNya. Lahaula walakuata illa billah… Ketiga anak Nora sebut aja si abu, si
loreng hitam satu, dan si loreng hitam dua terlahir di dunia pada bulan juni.
Menurut penuturan mimi, peristiwa melahirnya ketiga anak Nora terbilang cukup
singkat dan lucu. Sore itu, tiba-tiba si Nora bertingkah aneh, dia lari-larian
dari lantai satu ke lantai dua. Tampangnya kelihatan bingung dan tegang. Dia
seperti mencari sesuatu yang sangat ia butuhkan. Dengan kondisi perut yang
besar, ia naik turun tangga. Melihat itu, Mimi pun berteriak meminta Nora untuk
menghentikan tingkahnya yang berbahaya. Namun, nasehat mimi tak dihiraukan
Nora. Mimi hanya menghela nafas kemudian masuk ke kamar dan menunaikan shalat
asar. Usai shalat, mimi turun dari kamarnya yang berada di lantai dua. Begitu
melewati ruang tempat nonton tv, raut wajah Mimi jadi berubah drastis. Matanya
terbelalak, alisnya naik keatas , mulutnya menganga tak bersuara selama
beberapa detik. Ternyata eh ternyata Mimi melihat penampakan mengejutkan di
sebuah kardus yang berada di dekat almari tv. Terlihat sosok Nora dengan ketiga
ekor anak-anaknya plus beberapa percikan darah yang menempel di alas kardus
sedang berpelukan penuh cinta dan sayang. Sayang sekali, ketika prosesi
melahirkannya Nora aku sudah ciauw ke kampung halaman nan indah dan rupawan di
Blitar Jawa Timur. Jadi gak bisa jadi saksi peristiwa yang penuh intrik itu…
huahuahua T T… NAON?? Oke kembali ke
laptop. Hehehe tadi sampai mana ya???
Maaf ditinggal mandi bentar.kita lanjutkan lagi about Nora and anak anaknya.
Semenjak kelahiran anak anaknya, Nora yang semula tidur di teras depan kini
tidur di ruang televisi. Anak-anaknya yang masih lemah hanya bisa tidur didalam
kardus. Sesekali Nora keluar untuk makan kemudian kembali lagi ke dalam kardus
untuk menyusui anak-anaknya. And then semua itu berlangsung selama satu bulan
lamanya. Kini putra dan putri kecil Nora telah mampu menapaki bumi ini, mampu
berjalan meraih mimpi bersama bunda yang setia menanti, yups bersama Nora si
bunda yang strong banget. Tanpa suami tercinta, ikhlas dan sabar mendidik
anaknya untuk mandiri. Tempat tidur mereka kini telah dipindahkan, tidak lagi
diruang tv tapi diteras depan, sebuah kardus dan bak pasir tempat mereka
membuang hajat telah disiapkan begitu apik dan rapi. Bak kecil berwarna kuning
berbentuk persegi diletakkan disekitar pot-pot bunga yang ada di taman depan
rumah. Kini kehidupan yang sebenarnya telah ada didepan mata anak-anak Nora.
Kehidupan yang penuh dengan kompetisi yang mengharuskan untuk survive jika
ingin tetap meraih mimpi. Tiba-tiba keluarga kecil Nora bertambah dua. Dua ekor
anak kucing yang seumuran dengan putra putri Nora tanpa diundang datang dan
masuk dalam keluarga mungil Nora. Dengan tangan terbuka Nora menerima
kedatangan mereka dan mengangkatnya sebagai anak. Perlakuan Nora kepada 2 ekor
anak angkatnya sama baiknya dengan perlakuan Nora kepada 3 anak kandungnya.
Tapi memang dasarnya kucing jalanan , dua ekor anak angkat Nora justru bersikap
tidak baik kepada 3 ekor anak kandung Nora. Mereka tega sekali memakan makanan
anak anak Nora padahal mereka sudah mendapatkan jatah makanan sendiri dengan
jumlah dan jenis yang sama tanpa dibeda-bedakan. Anak-anak Nora pun mengalah,
dan tak mau membalas sikap buruk kedua saudara angkatnya itu. Kedatangan mereka
seakan menjadi mimpi buruk bagi ketiga anak Nora, inilah suratan Tuhan. Tak
bisa kita tolak meski kita sekuat baja menahan kedatangannya. Hari demi hari
berganti. Penyakit pun datang menghampiri ketiga anak kandung Nora hingga ajal
menjemputnya. Beberapa kali kami selaku penghuni KBT 14 berusaha mengobati
mereka tapi apalah daya kami. Kalah bersaing dalam mempertahankan kehidupan
ditambah virus yang menggerogoti tubuh mungil mereka membuat Nora terdiam
seribu bahasa melihat satu persatu anaknya meninggal dihadapannya. Ya, semenjak
meninggalnya ketiga anak Nora, kedua kucing pendatang itu juga ikut menghilang
tanpa kabar. Entahlah dimana mereka sekarang, apakah masih hidup atau telah
berjumpa dengan ketiga anak Nora. Nora saat ini berjuang melawan virusnya.
Sempat di bawa ke dokter hewan dan diinfus. Alhamdulillah, Nora pun jadi lebih
sehat dan semangat lagi menjalani hidupnya meski belum pulih sempurna.
0 komentar :
Posting Komentar