Slide # 1

Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts Read More

Slide # 2

Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts Read More

Slide # 3

Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts Read More

Slide # 4

Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts Read More

Slide # 5

Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts Read More

Kamis, 25 September 2014

Nora and Her Childrens



“kring…….”suara alarm menggema ke seluruh rumah. Setiap pukul 5 pagi kegaduhan mulai terasa ditempat kosku. Maklumlah, mesti kelihatannya rumah yang aku tinggali selama 1 tahun belakangan ini sempit, tapi sebenarnya terasa luas apabila sudah masuk ke dalamnya. Rasa kekeluargaan yang sangat tinggi membuat tempat kost yang satu ini berbeda dengan tempat kos lain yang pernah aku sambangi. Hari-hariku banyak kuhabiskan di kostan. Julukan “kupu-kupu” agaknya cocok denganku. Do you know the meaning of “kupu-kupu” ??? “kupu-kupu” mean “kuliah pulang-kuliah pulang”. Julukan semacam ini sudah begitu tenar dikalangan masa kampus, terlebih di kampusku yang memang dasar mahasiswa dan mahasiswinya suka banget sama yang namanya singkat menyingkat kalimat. Banyak sekali singkatan yang beredar liar dikalangan masa kampus diantaranya MEKTAN,DPR,ALBAR,ALTIM,INTEL,GABUT,MAGER,GERCEP dll. Kalau dibuat kamus bisa jadi tebelnya sampai 100 halaman. Wah alay banget yah >^<.. kembali ke topik awal, about my kosan, terkhusus about  NORA and Her childrens. Oke, akan aku perkenalkan dulu siapa itu Nora. Nora, begitulah sebutan kucing betina liar yang mendadak jadi kucing anggun. Metamorfosa Nora menjadi kucing rumahan bermula semenjak ditemukannya Nora dikolong mobil Pak Agus, salah satu anak Ibu Kos. Usut punya usut, ternyata setelah melalui serentetan penelusuran yang sangat amat panjang hingga melibatkan detektif ternama seKBT 14 -- KBT 14 , Kebon Bibit Tengah No 14 alamat kosanku >< -- ditemukan hasil yang mengejutkan bahwa si Nora adalah kucing asal Cimahi yang tanpa pikir panjang  masuk kedalam kolong tempat mesin di mobil Pak Agus. Ketika itu, Si Nora masih kecil banget, kayaknya sih masih ANVEKU, alias anak-anak versi kucing. Nama “Nora” sendiri adalah pemberian salah satu penghuni kosan sebut saja Mbak Sri. Dialah yang pertama kali menemukan sosok Nora dibawah kolong mobil setelah mendengar suara kucing yang meronta-ronta minta pertolongan. Berhubung kamar Mbak Sri yang paling dekat dengan halaman depan tempat biasanya orang-orang suka parkir mobil, alhasil dialah yang menjadi  tokoh pertama yang bertemu dengan si Nora. Alasan diberikannya nama Nora bisa dibilang GJ -- Gak Jelas-- , kenapa begitu??? Well, ketika menemukan si Nora, kondisi Mbak Sri saat itu sedang berdendang ria menyanyikan sebuah lagu barat yang salah satu liriknya terdapat kata “Nora”. Tanpa pikir panjang, ketika mendengar suara kucing yang sedang mengeong keluarlah kata Nora dari mulut Mbak Sri. Begitu Mbak Sri menyebut kata “Nora” sambil mencari cari asal muasal si kucing, eh suara eongan si kucing semakin membahana hingga akhirnya keduanya pun di pertemukan di bawah kolong mobil, terharu banget yah. Oke oke lanjut. Semenjak kedatangan Nora di kosan, suasana kosan semakin cetar membahana bagai samudera ditengah benua. Hehehe naon???. .. Nora kini menjadi anak kos baru yang tinggal di KBT 14. Hari demi hari Nora lalui dengan indah. Perhatian seluruh penghuni rumah kini tertuju pada kucing loreng hitam asal Cimahi ini. Maknan si Nora aja paling eksklusif banget disbanding kami-kami ini, “daging khusus untuk makanan kucing” trus tiap pagi dia juga minum susu. Wah uda kayak anak manusia beneran. Semual si Nora masih terlihat kurang semangat, jalannya aja males banget, kayaknya dia masih shock dengan lingkungan barunya yang dipenuhi oleh cewek-cewek terkece se KBT 14. Hehehe. Semenjak memutuskan untuk memeliharan Nora, mimi sebutan untuk salah satu anak perempuan ibu kos yang hobinya bikin kue sus , menjadi ekstra kerja rodi. Pasalnya yang mimi urusi sekarang gak hanya Abah – suami mimi--, Jack alias Jaki – anak laki laki mimi yang masih smp --, kue sus, urusan dapur, tapi juga si Nora. Seluruh kegiatan Nora termasuk makan,pup, dll menjadi perhatian khusus bagi mimi. Eits, para penghuni kosan yang lain juga turut berpartisipasi dan berkontribusi dalam merawat dan mendidik Nora loh, termasuk aku ini. Heheheh . Saat ini ketika kutulis kisah yang mengharu biru bagai samudra biru dibawah langit yang biru, Nora telah tumbuh menjadi kucing wanita yang tangguh. Beberapa waktu yang lalu Nora sempat sakit parah. Virus nan kejam menyerang matanya. Nora pun tak bisa jalan, tubuhnya lunglai, semangatnya padam , makan tak enak, tidur juga tak nyenyak. Kasihan kasihan kasihan T T. Kami seluruh penghuni kosan pun turut sedih melihat kenyataan pahit yang harus dialami Nora. Di saat ia sakit parah, dia pun harus menanggung sakitnya kehilangan 3 ekor anak anaknya yang masih belia. Meskipun 3 ekor anaknya adalah hasil hubungan gelap dengan kucing tetangga depan kosan, tapi rasa sayang kami tak membuat hal itu menjadi masalah besar. Tiga ekor anak Nora meninggal karena penyakit yang sama dengan yang dialami Nora. Mereka tak sekuat Nora dalam melawan virus tersebut. Mungkin karena tingkat kekebalan mereka yang masih rendah membuat virus itu berhasil memaksa ruh mereka keluar dari jasadnya yang masih mungil. Sungguh, semua yang bernyawa termasuk kucing pun akan kembali kepadaNya. Lahaula walakuata illa billah… Ketiga anak Nora sebut aja si abu, si loreng hitam satu, dan si loreng hitam dua terlahir di dunia pada bulan juni. Menurut penuturan mimi, peristiwa melahirnya ketiga anak Nora terbilang cukup singkat dan lucu. Sore itu, tiba-tiba si Nora bertingkah aneh, dia lari-larian dari lantai satu ke lantai dua. Tampangnya kelihatan bingung dan tegang. Dia seperti mencari sesuatu yang sangat ia butuhkan. Dengan kondisi perut yang besar, ia naik turun tangga. Melihat itu, Mimi pun berteriak meminta Nora untuk menghentikan tingkahnya yang berbahaya. Namun, nasehat mimi tak dihiraukan Nora. Mimi hanya menghela nafas kemudian masuk ke kamar dan menunaikan shalat asar. Usai shalat, mimi turun dari kamarnya yang berada di lantai dua. Begitu melewati ruang tempat nonton tv, raut wajah Mimi jadi berubah drastis. Matanya terbelalak, alisnya naik keatas , mulutnya menganga tak bersuara selama beberapa detik. Ternyata eh ternyata Mimi melihat penampakan mengejutkan di sebuah kardus yang berada di dekat almari tv. Terlihat sosok Nora dengan ketiga ekor anak-anaknya plus beberapa percikan darah yang menempel di alas kardus sedang berpelukan penuh cinta dan sayang. Sayang sekali, ketika prosesi melahirkannya Nora aku sudah ciauw ke kampung halaman nan indah dan rupawan di Blitar Jawa Timur. Jadi gak bisa jadi saksi peristiwa yang penuh intrik itu… huahuahua T T… NAON??  Oke kembali ke laptop. Hehehe  tadi sampai mana ya??? Maaf ditinggal mandi bentar.kita lanjutkan lagi about Nora and anak anaknya. Semenjak kelahiran anak anaknya, Nora yang semula tidur di teras depan kini tidur di ruang televisi. Anak-anaknya yang masih lemah hanya bisa tidur didalam kardus. Sesekali Nora keluar untuk makan kemudian kembali lagi ke dalam kardus untuk menyusui anak-anaknya. And then semua itu berlangsung selama satu bulan lamanya. Kini putra dan putri kecil Nora telah mampu menapaki bumi ini, mampu berjalan meraih mimpi bersama bunda yang setia menanti, yups bersama Nora si bunda yang strong banget. Tanpa suami tercinta, ikhlas dan sabar mendidik anaknya untuk mandiri. Tempat tidur mereka kini telah dipindahkan, tidak lagi diruang tv tapi diteras depan, sebuah kardus dan bak pasir tempat mereka membuang hajat telah disiapkan begitu apik dan rapi. Bak kecil berwarna kuning berbentuk persegi diletakkan disekitar pot-pot bunga yang ada di taman depan rumah. Kini kehidupan yang sebenarnya telah ada didepan mata anak-anak Nora. Kehidupan yang penuh dengan kompetisi yang mengharuskan untuk survive jika ingin tetap meraih mimpi. Tiba-tiba keluarga kecil Nora bertambah dua. Dua ekor anak kucing yang seumuran dengan putra putri Nora tanpa diundang datang dan masuk dalam keluarga mungil Nora. Dengan tangan terbuka Nora menerima kedatangan mereka dan mengangkatnya sebagai anak. Perlakuan Nora kepada 2 ekor anak angkatnya sama baiknya dengan perlakuan Nora kepada 3 anak kandungnya. Tapi memang dasarnya kucing jalanan , dua ekor anak angkat Nora justru bersikap tidak baik kepada 3 ekor anak kandung Nora. Mereka tega sekali memakan makanan anak anak Nora padahal mereka sudah mendapatkan jatah makanan sendiri dengan jumlah dan jenis yang sama tanpa dibeda-bedakan. Anak-anak Nora pun mengalah, dan tak mau membalas sikap buruk kedua saudara angkatnya itu. Kedatangan mereka seakan menjadi mimpi buruk bagi ketiga anak Nora, inilah suratan Tuhan. Tak bisa kita tolak meski kita sekuat baja menahan kedatangannya. Hari demi hari berganti. Penyakit pun datang menghampiri ketiga anak kandung Nora hingga ajal menjemputnya. Beberapa kali kami selaku penghuni KBT 14 berusaha mengobati mereka tapi apalah daya kami. Kalah bersaing dalam mempertahankan kehidupan ditambah virus yang menggerogoti tubuh mungil mereka membuat Nora terdiam seribu bahasa melihat satu persatu anaknya meninggal dihadapannya. Ya, semenjak meninggalnya ketiga anak Nora, kedua kucing pendatang itu juga ikut menghilang tanpa kabar. Entahlah dimana mereka sekarang, apakah masih hidup atau telah berjumpa dengan ketiga anak Nora. Nora saat ini berjuang melawan virusnya. Sempat di bawa ke dokter hewan dan diinfus. Alhamdulillah, Nora pun jadi lebih sehat dan semangat lagi menjalani hidupnya meski belum pulih sempurna.

0 komentar :

Posting Komentar